Weekend ini, saya ingin sedikit memberikan opini terkait apa yang terjadi kemarin malam hingga menjelang subuh tadi. Kejadian yang membuat saya berani untuk begadang hingga larut untuk mengikuti perkembangan keadaan yang terjadi. Ya, saya ingin beropini sedikit tentang #AksiDamai411 .
Seperti yang teman2 ketahui, selain suku, ras dan antar golongan, agama juga memainkan peran sensitif dalah kehidupan demokrasi di negeri kita. Sedikit saja isu ini disentuh, respon yang timbul tidaklah main2.
Termasuk kejadian #AksiDamai411 , isu agama menjadi polemik yang akhirnya berlangsung kisruh. Aksi yang digalang oleh2 beberapa ulama besar negeri berlangsung damai dan tertib seusai solat Jumat hingga magrib menjelang (memang). Massa yang tidak mau bubar, secara paksa ditertibkan oleh aparat dititik2 kumpul. Yang kemudian mulai ricuh dan mengakibatkan tindakan anarkis di beberapa tempat (salah satunya Penjaringan, Jakarta Utara).
Dannnn, ini yang mau saya bahas. Dengan beberapa sumber dan juga analisa dari referensi yang saya baca, saya ingin mengulas apa yang sebenarnya terjadi dan jadi motif adanya #AksiDamai411 . Jeng jeng jeng jeng!!!!!
Menurut saya, #AksiDamai411 adalah perencanaan yang sangat matang dan terstruktur.
Isu yang beredar bahwa kegiatan ini didanai Cikeas (gak perlu saya sebut namanya, kan?) sepertinya bukan sekedar kabar burung. Ini tentu terlihat dari sikap Cikeas menanggapi tuduhan penistaan agama yang dilakukan Ahok saat dirinya sedang berada di Kepulauan Seribu yang saya rasa:
"Sangat tidak mencerminkan sifat kenegarawanan." (BOOOMMM!!!!!)
Saya menganggap karakter yang dibangun selama 10 tahun menjadi pemimpin negeri sangat luhur dan contoh negarawan yang sangat arif. Namun, reaksi beliau terhadap #AksiDamai411 hampir meruntuhkan kepercayaan saya.
Balik lagi ke #AksiDamai411 , tujuan demo ini sebenarnya adalah Jokowi. Namun dengan adanya kejadian tuduhan penistaan agama oleh Ahok ini adalah langkah pertama untuk tujuan yang saya sebut diatas. Terbukti, demo yang damai berlangsung sampai magrib (dan itu sudah disepakati oleh penanggungjawab demo dan juga aparat keamanan), setelah itu ada oknum yang memanfaatkan ricuh selepas magrib pendemo ini untuk kepentingannya (nanti saya bahas, bukan disini). Penjarahan, anarki, vandalism yang terjadi di Penjaringan dan tempat2 lainnya sangat terlihat merupakan akibat dari provokasi pihak2 yang tidak bertanggungjawab.
Terus, kenapa? Kenapa kok tujuannya Jokowi? saya kasih petunjuknya ya (teman2 bisa mencerna ini dengan baik tentunya):
- Jokowi sudah memberi amanat pada pihak terkait untuk mengusut tuntas 35 proyek mangkrak dijaman sebelumnya. Dari situ diketahui, hanya 12 yang bisa dilanjutkan dengan dana tambahan triliunan, Sisanya? Benar2 mangkrak dan membuat rugi negara sebesar ANDA PIKIR SENDIRI! Kalau diteliti, disinyalir semua akan menuju ke Cikeas.
- Antasari Azhar bentar lagi bebas tanggal 10 November, kalo Antasari cuap2, kemungkinan besar Cikeas juga kena.
- Dari sisi lain, ekonomi misalnya. Tax amnesty yang dilaksanakan Jokowi juga berpotensi mengganggu ladang2 projek yang sudah dimiliki penguasa sebelumnya. Jadilah mereka2 bahu-membahu untuk kepentingan mereka masing2.
Nahhh, lantas skenario yang terjadi sekarang seolah2 nyerang Ahok, tapi kenapa aksinya malah di Istana, bukan di Balai Kota yang notabene adalah tempat Ahok?? Mereka menuntut Jokowi & pemerintahannya netapin Ahok sebagai tersangka, ditangkap, dan di penjarakan. Tapi sebenarnya...
Ini adalah jebakan betmen!!!!
Jika Ahok benar2 ditetapkan tersangka oleh Jokowi (misal), justru akan jadi senjata makan tuan yang akan menuju ke serangan berikutnya. Jokowi akan dianggap publik intervensi hukum dan harus mundur. Sebaliknya jika didiamkan, pendemo punya alasan untuk bereaksi rusuh dan anarki. Ujung2nya juga Jokowi, dianggap tidak bisa menjalankan pemerintahan dengan baik.
Kerusuhan yang terjadi malam selepas demo itu, berbeda sekali dengan massa yang siang hingga sore mengikuti aksi damai. Kalau teman2 mengikuti breaking news dan siaran langsugnya, orang2 yang rusuh dan ricuh benarlah orang2 yang berbeda. Alhamdulillah dengan sigapnya aparat keamanan, kerusuhan dan akibat kerusakan bisa di redam dan tidak meluas.
And, the real war begin!
Seusai kerusuhan yang berhasil diredam dan konsentrasi masa yang menyusut disekitar istana, Jokowi masuk dan menggelar rapat terbatas dengan timnya untuk menyikapi aksi kericuhan yang terjadi. Tidak lama berselang, Jokowi memberikan pernyataan pers dan ada satu poin yang perlu saya benar2 tekankan disini.
"dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi." (BOOOOOMMMMM!!!!!)
Sekali lagi, pidato malam tadi adalah SINYAL PERANG JOKOWI!!!
Menarik untuk disimak, bagaimana permainan catur ini akan berakhir. Saya sebagai orang awam hanya bisa beropini sekaligus mendoakan yang terbaik untuk bumi pertiwi kita ini. Amin :)
No comments:
Post a Comment